Bojonegoro – Midupurwoasri.com, Dalam bahas jawa, Guru adalah akronim dari kata digugu dan ditiru. Digugu artinya menjadi tempat menimba ilmu atau tempat bertanya, sedangkan Ditiru artinya di ikuti seluruh tindak tanduknya. Hal ini secara tersirat mengandung makna betapa terpengaruhnya peran seorang guru terhadap murid muridnya.
Dari judul diatas sepertinya merupakan dua kata yang memiliki makna sama “Pengajar dan Pendidik. Sepintas memang terasa mirip, namun sebenarnya perbedaan antara keduanya memiliki efek yang sangat besar. Disnini dapat dipahami bahwa Mengajar adalah suatu tindakan untuk membuat orang lain mengerti akan paham sesuatu. Sedangkan Pendidik berasal dari kata didik artinya memelihara dan memberi latihan (ajaran, tuntunan, pimpinan) mengenai ahlak dan kecerdasan pikiran.
Dalam konteks keseharian, kita dapat menemui perbedaan antara pengajar dan pendidik. Guru yang tipikal seorang pengajar pada umumnya tidak disukai oleh murid seringkali murid muridnya mengeluh dengan metode pembelajaranya cendrung amburdul, galak atau masa bodoh. Tapi lain halnya guru tipikal pendidik, disamping berperan sebagai pengajar guru ini juga merasa bertanggungjawab kepada siswanya baik secara akademis maupun psikologis. Tipe yang seperti ini yang cendrung dicintai siswa dan benar benar menjadikan dampak positif terhadap ahlak dan budi pekerti siswa.

